PENGARUH
RETURN ON ASSETS
(ROA),
RETURN ON EQUITY
(ROE) DAN
EARNING PER SHARE
(EPS) TERHADAP
HARGA PASAR
SAHAM PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus pada PT. Bakrie Telecom, Tbk)
Oleh:
Linda Rahmawati
1
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No.24 46115 Telp. (0265) 323537
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE),
Earning Per Share
(EPS) dan pergerakan harga saham (2) Bagaimana pengaruh secara parsial
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE)
dan
Earning Per Share
(EPS) terhadap harga pasar
saham. Menurut konsep bila
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE)
dan
Earning Per Share
(EPS) pada laporan keuangan naik, hal ini menunjukkan kinerja keuangan yang baik yang akan berdampak pada kenaikan harga pasar saham. Hal inilah yang mendasari penulis untuk menguji konsep yang ada apakah
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE)
dan
Earning Per Share
(EPS) benar berpengaruh positif terhadap harga pasar saham dan berapa besar pengaruhnya tersebut bila diterapkan berdasarkan kondisi yang tercermin pada PT Bakrie Telecom, Tbk. Data yang digunakan untuk variabel X pada penelitian ini adalah data time series sedangkan data untuk variabel Y menggunakan rata-rata tertimbang harga pasar saham 6 hari setelah publikasi laporan keuangan. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 17. Untuk menganalisis pengaruh
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE)
dan
Earning Per Share
(EPS) secara parsial terhadap harga pasar saham dilakukan analisis persamaan regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan uji t. Dari hasil analisis data diketahui bahwa secara parsial
Return on Equity
(ROE) dan
Earning Per Share
(EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham, sedangkan
Return
on Assets
(ROA) tidak berpengaruh terhadap harga pasar saham.
Kata kunci :
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE)
, Earning Per Share
(EPS) dan Harga Pasar
Saham
ABSTRACT
This study aims to determine: (1) How is Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) and stock price movements (2) How does a partial effect of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) to the stock market prices. According to the concept, if the Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) in the financial statements up, it indicates a good financial performance that will impact the increases of the stock market prices. This is what underlies the authors to test the concept that there is Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) really has positive influence on the stock market prices and how big the effect is when applied under conditions that reflected by PT Bakrie Telecom, Tbk. The data used for the X variable in this study are time series data, while the data for the Y variable using the weighted average of the stock market prices 6 days after the publication of financial statements. The data were processed using SPSS version 17. To analyze the effect of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) partially to the market stock price it performed by using multiple linear regression analysis, the classical assumption test, the determination coefficient test and t test. The results of this research indicate that partially the variable of Return on Equity (ROE) and Earnings Per Share (EPS) significantly influence the stock market prices, while partially the variable of Return on Assets (ROA) has no effect on the stock market prices.
Key Word : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) and Stock Market Prices.
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Baik buruknya perusahaan tercermin dari rasio-rasio keuangan yang secara rutin diterbitkan emiten. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya. Variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan, disamping dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham di pasar modal. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik, maka sahamnya akan diminati investor dan harganya meningkat. Selama ini laba akuntansi selalu menjadi fokus perhatian dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Laba/ keuntungan merupakan hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan dipakai untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Rasio keuntungan menurut Sutrisno (2001) dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu :
Net Profit Margin
(NPM),
Return on Asset
(ROA),
Return on Equity
(ROE),
Return on Investment
(ROI), dan
Earning Per Share
(EPS). Namun demikian, untuk membatasi masalah dalam penelitian ini, penulis hanya akan menganalisa melalui tiga variabel saja yakni
Return on Asset
(ROA),
Return on Equity
(ROE), dan
Earning Per Share
(EPS). Dari data-data PT. Bakrie Telecom, Tbk yang ditunjukkan untuk tahun 2006-2007 dapat diketahui bahwa semakin tinggi angka yang ditunjukkan berdasarkan perhitungan ketiga rasio (ROA, ROE dan EPS), maka semakin tinggi pula harga pasar saham yang diperoleh perusahaan pada tahun yang bersangkutan yang artinya semakin baik kinerja manajemen melalui suatu analisis keuangan yang diukur dengan rasio, maka semakin baik pula respon pasar. Dengan demikian, perusahaan tidak saja mampu mencapai tujuan utama perusahaan pada umumnya yakni meningkatkan laba, tetapi juga telah mampu memaksimalkan nilai perusahaan dimana maksimalisasi nilai perusahaan ini tercermin salah satunya melalui harga saham perusahaan yang bersangkutan. Namun demikian, berkebalikan dengan data-data yang ditunjukkan untuk tahun 2008-2010 dimana angka-angka tersebut mengindikasikan bahwa ROA, ROE dan EPS tidak berpengaruh terhadap harga pasar saham sehingga menimbulkan dua asumsi yang berbeda. Berdasarkan fenomena tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keterkaitan apakah data-data tersebut benar mempengaruhi dan/ atau berpengaruh terhadap satu sama lain terutama terhadap harga pasar saham yang dalam hal ini merupakan variabel (Y) yang diteliti berdasarkan variabel (X) nya, dalam hal ini adalah ROA, ROE dan EPS. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang hasilnya diharapkan dapat mengetahui tentang pengaruh
return on asset
(ROA),
return on equity
(ROE) dan
earning per share
(EPS) terhadap harga pasar saham. Dalam kaitan itulah, maka judul penelitian ini adalah
: “Pengaruh
Return on Asset
(ROA),
Return on Equity
(ROE) dan
Earning Per Share
(EPS) terhadap Harga Pasar Saham pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada PT. Bakrie Telecom Tbk)”. 1.2
Identifikasi Masalah
1.
Bagaimana
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE),
Earning Per Share
(EPS) dan pergerakan harga saham pada PT. Bakrie Telecom Tbk. 2.
Bagaimana pengaruh secara parsial
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE) dan
Earning Per Share
(EPS) terhadap harga pasar
saham pada PT. Bakrie Telecom Tbk.
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE),
Earning Per Share
(EPS) dan pergerakan harga saham pada PT. Bakrie Telecom Tbk. 2.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara parsial
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE) dan
Earning Per Share
(EPS) terhadap harga pasar
saham PT. Bakrie Telecom Tbk.
1.4
Kegunaan Penelitian
1.
Dari segi akademik, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah Ilmu Pengetahuan di bidang ekonomi khususnya tentang investasi saham pada perusahaan yang
listing
di BEI dan dapat memberikan informasi bagi kemungkinan adanya penelitian lebih lanjut.
2.
Bagi peneliti, untuk membuktikan adanya pengaruh
Return on Assets
(ROA),
Return on Equity
(ROE) dan
Earning Per Share
(EPS) terhadap harga pasar saham, pada perusahaan yang terdaftar di BEI. 3.
Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan berkaitan dengan penanaman modal dalam saham, khususnya pada PT. Bakrie Telecom Tbk yang
listing
di Bursa Efek Indonesia.
II.
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
2.1
Tinjauan Pustaka a.
Return on Asset
(ROA)
Menurut
James C Van Horne dan Jhon M. Wachowicz JR. yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (2005:224)
, mengemukakan: “Tingkat pengembalian atas investasi (
Return on Investment
ROI), atau disebut juga tingkat pengembalian atas aktiva (
Return on Asset
ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan”. Hal ini dapat dilihat dengan rumus sebagai berikut:
Pengembalian atas Investasi (ROI,ROA)=Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva
Sehubungan dengan rumus sebelumnya yang dikemukakan oleh
J
ames C Van Horne dan Jhon M. Wachowicz JR.,
Mohamad Samsul (2006:145)
menyatakan ROA berbeda dengan ROI karena dalam
investment
hanya ada unsur modal pinjaman jangka panjang dan ekuitas, sedangkan
asset
dibiayai dari sumber pinjaman jangka panjang, ekuitas dan utang jangka pendek, sehingga rumus keduanya adalah sebagai berikut:
=laba Operasi
−
Pajak PPh Total Aset
sedangkan,
=Laba Operasi
−
Pajak PPhEkuitas+Pinjaman Jangka Panjang
b.
Return on Equity
(ROE)
Menurut
Freddy Rangkuti (2006:77
), keuntungan modal sendiri disebut juga dengan ROE (
Return on Equity
) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari investasi pemilik modal dan dihitung berdasarkan pembagian antara laba bersih (keuntungan neto sesudah pajak) dengan modal sendiri. Rumus yang digunakan adalah:
ROE=Labe Bersih Sesudah PajakModal sendiri
(Freddy Rangkuti, 2006:77
) Menurut
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian (2003:146)
, mengemukakan: “Hasil atas Ekuitas (HAE) atau
Return on Equity
(ROE) adalah ukuran hasil yang diperoleh pemilik (baik pemegang saham preferen atau saham biasa) atas investasi di perusahaan. Semakin tinggi hasil semakin baik”.
Hasil atas ekuitas (HAE),(ROE)=Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas
c.
Earning Per Share (EPS)
Komponen penting yang pertama harus diperhatikan dalam analisis perusahaan menurut
Eduardus Tandelilin (2001:241)
adalah laba bersih setelah pajak per lembar saham atau lebih dikenal dengan
Earning Per Share
(EPS), karena
Earning Per Share
(EPS) suatu perusahaan menentukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
EPS=Laba Bersih Setelah Bunga Dan Pajak Jumlah Saham Beredar
Adapun pengertian
Earning Per Share
menurut
Ali Arifin (2002:87)
, adalah sebagai berikut: “
Earning Per Share
merupakan hasil perhitungan laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar. Jika pertumbuhan EPS suatu perusahaan mengalami peningkatan, kemungkinan minat beli investor terhadap saham perusahaan tersebut juga akan mengalami peningkatan.
Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau
Earning After Tax
(EAT)”.
EPS=Laba Bersih setelah Pajak (EAT) Jumlah Lembar Saham yang Beredar
(Ali Arifin, 2002:87)
d.
Harga Pasar Saham Pandji Anaroga dan Piji Pakarti (2003:59)
, mendefinisikan harga pasar saham sebagai berikut: “Harga pasar saham adalah harga saham tersebut pada harga riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya”. Adapun
Jogiyanto (2000:88)
mendefinisikan harga pasar sebagai berikut: “Harga pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa”. Harga pasar saham menurut
Abdul Halim (2005:20)
, adalah harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga ini terjadi setelah saham tersebut tercatat di bursa efek.
2.2
Kerangka pemikiran
Baik buruknya perusahaan tercermin dari rasio-rasio keuangan yang secara rutin diterbitkan emiten. Pada umumnya, perusahaan yang sudah
go public
diwajibkan oleh peraturan yang dikeluarkan oleh pihak BAPEPAM untuk menerbitkan laporan keuangan, dimana laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, perubahan posisi keuangan yang bermanfaat sebagai salah satu data untuk pengambilan keputusan baik oleh pihak manajemen perusahaan itu sendiri atau pihak investor. Jika pengumuman (penerbitan laporan keuangan) mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan diperlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang sering digunakan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lain. Rasio-rasio keuangan ini dirancang untuk membantu kita mengevaluasi suatu laporan keuangan. Menurut
Susan Irawati (2006:25)
, analisis keuangan dalam rangka evaluasi kinerja diperlukan rasio-rasio keuangan yaitu: 1.
Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang digunakan sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman jangka pendeknya pada saat jatuh tempo atau dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (
financial
-nya yang harus segera dipenuhi). 2.
Rasio Leverage Merupakan rasio yang digunakan sebagai alat ukur sampai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau seberapa jauh perusahaan menggunakan hutangnya untuk jangka panjang. 3.
Rasio aktivitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. 4.
Rasio Profitabilitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Dalam rasio keuntungan atau
profitability ratio
, ada beberapa rumusan yang digunakan diantaranya:
Gross Profit Margin,
Operating Profit Margin, Operating Ratio, Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Earning Per Share.
5.
Rasio Penilaian Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.
Dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya menggunakan beberapa rasio antara lain:
Return on Asset
(ROA),
Return on Equity
(ROE), dan
Earning Per Share
(EPS) saja. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh
Return on Asset
(ROA),
Return on Equity
(ROE), dan
Earning Per Share
(EPS) terhadap harga pasar saham pada PT. Bakrie Telecom Tbk.
Return on Asset
(ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Saham itu sendiri merupakan asset (aktiva) perusahaan.
Return on Equity
(ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas keseluruhan modal yang dimilikinya, yang dihitung berdasarkan pembagian antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas. Semakin baik nilai ROA maupun nilai ROE, maka semakin baik pengelolaan perusahaan atas saham yang tercermin dari laba yang dihasilkan. Sedangkan
Earning Per Share
(EPS) atau laba per saham digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan, yang dihitung berdasarkan pembagian antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Setiap perubahan laba bersih maupun jumlah lembar saham biasa yang beredar dapat mengakibatkan perubahan laba per saham (EPS). Seperti yang telah kita ketahui bahwa harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Informasi mengenai ROA, ROE dan EPS diharapkan mampu memberikan penilaian yang baik atas kinerja perusahaan yang pada akhirnya mampu menarik minat investor untuk menanamkan investasi di perusahaan terutama investasi dalam saham, atas kepercayaan yang diberikan investor terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dalam analisis laporan keuangan perusahaan untuk berinvestasi saham, pihak investor akan melihat ROA, ROE dan EPS sebagai langkah awal dalam melihat kinerja perusahaan. Semakin baik dan semakin naik ROA, ROE dan EPS yang diperoleh pihak perusahaan, maka semakin baik pula pandangan investor terhadap perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi pasar dimana minat beli terhadap saham perusahaan juga akan mengalami peningkatan. Dan begitupula sebaliknya semakin turun perubahan ROA, ROE dan EPS perusahaan, maka pandangan investor akan kurang baik. Dengan demikian, pihak perusahaan akan berusaha mempertahankan kenaikan ROA, ROE dan EPS yang diperoleh agar memperoleh pandangan baik investor terhadap perusahaan. Pandangan baik investor akan memberikan dampak positif terhadap perusahaan, salah satunya keikutsertaan dalam menanamkan modalnya dalam membeli saham perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah permintaan akan saham perusahaan meningkat dimana kenaikan permintaan akan menimbulkan kenaikan pula terhadap harga saham di pasar bursa itu sendiri. Sesuai uraian diatas, peneliti beranggapan bahwa dengan menggunakan ketiga variabel tersebut (ROA, ROE dan EPS), para investor akan dapat menilai kinerja perusahaan guna memperkirakan
return
(pengembalian/ laba) atas investasi yang ditanamkannya berdasarkan harga pasar sahamnya. Selain itu perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dihasilkan, sehingga tujuan untuk memakmurkan pemegang saham dapat tercapai. Selanjutnya dengan menggunakan ketiga variabel tersebut (ROA, ROE dan EPS) akan diteliti alat ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap harga pasar saham.
2.3
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: 1.
Terdapat pengaruh ROA terhadap harga pasar saham secara parsial. 2.
Terdapat pengaruh ROE terhadap harga pasar saham secara parsial. 3.
Terdapat pengaruh EPS terhadap harga pasar saham secara parsial.
III.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek dalam penelian ini adalah
Return On Asset
(ROA),
Return On Equity
(ROE) dan
Earning Per Share
(EPS). Penelitian dilakukan dengan menganalisis data pada laporan keuangan triwulan PT. Bakrie telecom, Tbk. Periode Desember 2006 sampai dengan Maret 2012, sehingga diperoleh sebanyak 22 jumlah observasi untuk kemudian dilihat pengaruhnya terhadap pergerakan harga pasar saham 6 hari setelah publikasi laporan keuangan.